Narkoba
Definisi Narkoba
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Lembaga KBBI mengatakan
bahwa “narkoba adalah singkatan dari Narkotika,
Alkohol, dan Obat-obat berbahaya. Sering disebut juga Napza (Narkotika,
Psikotropika, dan Zat Aditif). Zat-zat tersebut dapat membuat berbagai efek
samping seperti halusinasi, ketagihan, dan efek psikologi lainnya”.
UU RI No. 22 / 1997. Dalam UU RI No. 22 /
1997 (dikutip dalam Badan Narkotika Nasional [BNN], 2014) mengatakan bahwa “narkotika,
yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis
maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan.”
Maka dapat
disimpulkan bahwa narkoba adalah zat berbahaya yang berasal dari tanaman yang
menyebabkan perubahan kesehatan individu, baik jasmani maupun psikis.
Penyebab
Penggunaan Narkoba
Faktor individu. Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang
mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri-ciri
remaja yang mempunyai resiko lebih besar menggunakan Narkoba, seperti kurang
percaya diri, mudah kecewa, agresif, murung, pemalu, pendiam dan sebagainya.
Faktor lingkungan. Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan
pergaulan kurang baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat,
seperti komunikasi orang tua dan anak kurang baik, orang tua yang bercerai,
kawin lagi, orang tua terlampau sibuk, acuh, orang tua otoriter dan sebagainya.
Lingkungan rumah.
Pada
umumnya, remaja mengunakan narkoba karena tipe asuh orangtua yang terlalu
otoriter (“Narkoba dan remaja,” 2009). Perilaku orangtua yang otoriter terhadap
remaja, membuat remaja tidak bebas berkreativitas, sehingga remaja tersebut
terpengaruh oleh temannya untuk memakai narkoba. Seks bebas muncul karena
adanya eksploitasi terhadap media, contohnya film yang mengandung unsur
pornografi (Nugroho, 2011).
Lingkungan sekolah. Remaja yang memiliki prestasi sekolah yang rendah pun
dapat berpotensi dalam penggunaan narkoba. Remaja mendapat berbagai tekanan
dari guru, orang tua dan bahkan teman-temannya. Akibatnya, remaja tidak di
terima dalam sebuah kelompok dapat membuat remaja menjadi lebih mudah depresi
dan kurang pergaulan, sehingga dapat memperbesar kemungkinan untuk berteman
dengan para pemakai narkoba.
Pengaruh Narkoba
Bagi kesehatan psikis individu
Halusinogen.
Efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi
dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata bila
dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu. Contohnya kokain & LSD (Haryanto,
2012).
Perubahaan mood secara drastis. Saat menggunaan narkoba, mood, perasaan, serta emosi
seseorang ikut terpengaruh. Narkoba dapat mengakibatkan ekstrimnya perasaan,
mood atau emosi penggunanya. Jenis-jenis narkoba tertentu, terutama alkohol dan
jenis-jenis narkoba yang termasuk dalam kelompok uppers seperti Shabu-shabu,
dapat memunculkan perilaku agresif yang berlebihan dari si pengguna, dan
seringkali mengakibatkannya melakukan perilaku atau tindakan kekerasan. (BNN,
2012)
Bagi kesehatan jasmani individu
Stimulan. Efek dari narkoba yang bisa
mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak lebih cepat dari
biasanya sehingga mengakibatkan penggunanya lebih bertenaga serta cenderung
membuatnya lebih senang dan gembira untuk sementara waktu (Haryanto, 2012).
Depresan. Efek dari narkoba yang bisa menekan
sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai
merasa tenang bahkan tertidur dan tidak sadarkan diri (Haryanto, 2012).
Adiktif.
Adiksi
terhadap narkoba membuat penggunaan narkoba menjadi jauh lebih penting daripada
keselamatan dirinya sendiri. Ia tidak lagi memikirkan soal makan, tertular
penyakit bila sharing needle, tertangkap polisi, dll (BNN, 2012).
Penyakit-penyakit pada organ vital
dalam tubuh. Organ-organ vital
dalam tubuh seperti liver, jantung, paru-paru, ginjal,dan otak juga mengalami kerusakan
akibat penggunaan jangka panjang narkoba. Banyak sekali pecandu narkoba yang
berakhiran dengan katup jantung yang bocor, paru-paru yang bolong, gagal
ginjal, serta liver yang rusak. Belum lagi kerusakan fisik yang muncul akibat
infeksi virus {Hepatitis C dan HIV/AIDS} yang sangat umum terjadi di kalangan
pengguna jarum suntik. (BNN, 2012)
Pencegahan
Penggunaan Narkoba
Peran remaja.
Remaja dapat melakukan
kegiatan-kegiatan bermanfaat, yaitu (a) pelatihan keterampilan, (b) kegiatan
olah raga, dan (c) kegiatan kesenian, dll.
Peran
orangtua. Peran orangtua di rumah mempengaruhi
tingkah laku anak. Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah penggunaan narkoba,
yaitu: (a) kemauan untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga
yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja; (b) menciptakan rumah yang
sehat, serasi, harmonis, cinta, kasih sayang dan komunikasi terbuka; (c) mengasuh,
mendidik, dan menjadi contoh yang baik untuk anak; dan (c) mengawasi
perkembangan anak (Anneahira, BNN, 2012).
Simpulan
Narkoba
adalah zat berbahaya bagi kesehatan psikis dan jasmani individu. Beberapa
pengguna memakainya dengan berbagai alasan masalah pribadi yang sedang
dialaminya. Tugas orang tua dan lingkungan sekitar lah yang dapat mencegahnya.
Daftar
Pustaka
Badan
Narkotika Nasional. (2012). Dampak buruk narkoba.
Jakarta: Penulis. Diunduh dari http://dedihumas.bnn.go.id/read/section/artikel/2012/03/30/350/dampak-buruk-narkoba
Badan
Narkotika Nasional. (2014). Pengertian
narkoba. Jakarta: Penulis. Di unduh dari http://dedihumas.bnn.go.id/read/section/artikel/2014/03/10/929/pengertian-narkoba
Haryanto. (2012, 5 April). Dampak penyalahgunaan narkoba. Diunduh
dari http://belajarpsikologi.com/dampak-penyalahgunaan-narkoba/
Kenakalan remaja.
Diunduh dari http://www.anneahira.com/narkoba-index.htm
Narkoba. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia online. Diunduh dari http://www.kbbi.web.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar